SAIDINA ALI KARAMAHULLAHUWAJHAH & SAIDAH SITI FATIMAH AZ-ZAHRA
saidina ali Ra adalah salah satu dari sahabat Nabi yang sangat dekat dan ta'at kepada Allah dan RasulNya
saidina ali juga salah satu khalifah dari 4 khalifah yang di jamin rasulullah menjadi penghuni syurga, saidina ali juga salah satu panglima perang di zaman rasulullah yang memegang pedang zulfakar.
sedangkan saidah fatimah az-zahra radiallahu'anha adalah putri baginda Rasulullah SAW, beliau adalah wanita yang di jamin oleh Rasulullah masuk syurga dan menjadi penghulu dari semua bidadari di dalam syurga,
bagaimanakah kisah cinta saidina Ali dan saidah Fatimah Az-zahra,,,,,,,,,, ?
sejak dari masa kanak-kanak saidina ali dan saidah fatimah memang saling kenal karna saidah fatimah memang sepupu saidina ali, sejak dari kecilnya saidina ali memang sangat engagumi saidah fatimah karna keta'atannya kepada Allah dan RasulNya, kelembutan tutur sapanya, kecekatanya dalam bekerja, kesopanan nya, kecantikan parasnya dan kasih sayang nya kepada baginda Rasulullah SAW,
pada suatu ketika Nabi Muhammad SAW ayahnya saidah fatimah pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumuri isi perut unta, ia bersihkan dengan sangat hati-hati, ia seka dengan penuh cinta, ia bakar perca ia tempelkan pada luka ayahnya agar darahnya berhenti, semua dilakukan nya dengan penuh kasih sayang, dengan mata gerimis dan hati menangis melihat penderitaan ayahnya, iya merasa seorang Muhammad Rasul Allah tidak pantas di perlakukan seperti itu oleh kaum nya, maka gadis cilik yang sangat di sayangi oleh baginda Rasulullah ini bangkit dan berjalan dengan gagahnya menuju ka'bah, disana para pemuka quraisy sedang tertawa dengan riangnya karna bangga dengan perbuatannya terhadab Rasulullah, tiba-tiba di cekam diam. Saidah fatimah menghardik mereka dengan garangnya dan seolah-olah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali.
bagaimana munkin laki-laki pada masa itu tidak mengkaguminya, seorang wanita yang sangat cantik parasnya, sopan tingkah lakunya, santun perkataannya, lembut perbuatanya, namun gagah dalam membela ayahya sang Rasul yang mlia, begitupun dengan saidina ali juga sangat mengaguminya,
saidina ali tidak tahu apakah rasa kagumnya itu bisa disebut dengan cinta, namun saidina ali sangat tersentak ketika mendengar kabar yang sangat mengejutkan, fatimah di lamar seorang laki-laki yang sangat akarap dan paling dekat kedudukannya dengan Rasulullah, lelaki yang membela islam dengan harta,jiwa dan tenaganya sejak awal risalah, laki-laki yang iman dan akhlaknya tidak di ragukan lagi, yaitu Abu Bakar Ash shiddiq Radiallahu'anhu,
namun karna saidina ali seorang yang sangat ta'at kepada Allah maka ia merasa bahwa itu adalah ujian dari Allah . "Allah mengujiku rupanya" begitu batin ali berkata, ia merasa di uji karna ia merasa apalah dirinya di banding abu bakar, kedudukan di sisi Rasul? Abu bakar lebih utama , dari riwayat yang kita baca memang lah kalu di lihat dari sisi materi dan pengorbanan untuk perjuanagn Rasulullah saidina ali tidak lah sebanding dengan Abu Bakar,
Saidina Ali hanyalah seorang pemuda miskin dari keluarga miskin. "inilah persaudaraan dan cinta", gumam ali "aku mengutamakan abu bakar atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan fatimah atas cintaku." begitulah saidina ali dalam mencintai , walaupun dia sangat mencintai saidah fatimah, namun dia tetap mengutamakan saudaranya daripada dirinya, dia tetap mengutamakan kebahagiaan orang yang dia cintai di bandingkan kebahagiaannya sendiri.
beberapa waktu berlalu,ternyata Allah berkehendak lain lamara Abu Bakar titolak baginda Rasulullah, mendengar kabar di tolaknya lamaran abu bakar itu, saidina ali kembali semangat dan harapan untuk memiliki saidah fatimah kembali tumbuh di hatinya, dan saidina ali kembali mempersiapkan diridengan semangat. namun ternyata ujian itu belum berhenti, saidah fatimah kembali di lamar oleh seorang laki-laki lain yang gagah dan perkasa, yang sejak laki-laki itu memeluk agama islam dan bergabung dengan pasukan mujahid Rasulullah membuat kaum muslimin berani tegak mengangkat muka. laki-laki yang membuat syaithan berlari dan musuh-musuh Allah bertekuk lutut, siapakah dia, ,,,, ? dia adalah saidina Umar Ibn Al-khatthab ya,,,,! Al Faruq sang pemisah kebenaran dankebathilan itu juga datang melamar saidah fatimah,
hati saidina ali lagi-lagi kembali teruncang oleh perasaan yang bahwa saidina umar lebih pantas untuk saidah fatimah di banding dirinya, sehigga dia kembali mengiklaskan saidah fatimah untuk saudaranya saidina Umar yang menurutnya memang lebih pantas. namun saidina ali di landa kebingungan ketika mendengar kabar bahwa lamaran saudaranya saidina Umar juga di tolak oleh baginda Rasulullah, sehingga membuat saidinaali berpikir, menantu seperti apakah yang di inginkan oleh Rasulullah, jika orang seperti Abu bakar dan usman pun di tolak , apakah seorang miliarder seperti Usman yang telah menikahi Ruqayyah binti Rasulillah, atau seperti Abul 'Ash ibn Rabi'kah saudagar quraisy itu, suami Zainab Binti Rasulillah , kedua menantu Rasulullah itu membuat saidina ali hilang kepercayaan diri.
tiba-tiba " mengapa bukan engkau yang mencoba kawan" terdengar ucapan kawan ansharnya membangunkan lamunan saidina ali, "mengapa engkau tak mencoba melamar fatimah,,,,,? aku punya firasat engkaulah yang di tunggu-tunggu baginda Nabi" kata kawannya,,,, Aku,,,,,? tanyanya tak yakin, " ya,,,,, engkau wahai saudaraku" temannya meyakinkan,, Aku hanya pemuda miskin apa yang bisa ku andalkan,,,, kata saidina ali merasa tak pantas,,, "kami di belakang mu kawan,,,,,, semoga Allah menolongmu,,,,! saidina ali pun memberanikan diri menghadap sang Nabi, dan di sampaikan nya keinginannya untuk menikahi saidah fatimah,, yaaa,,,, menikahi. saidina ali tau secara ekonomi tak ada yang menjanjikan pada dirinya, hanya ada satu set baju besi dan ditambah sedikit persediaan tepung kasar untuk makan yang dia miliki. tapi dia meminta waktu dua atau tiga tahun untuk bersiap-siap? itu memalukan,,! meminta fatimah menantikan nya di batas waktu hingga ia siap? itu sangat kekanakan . usianya telah berkepala dua sekarang. "engkau pemuda sejati wahai ali", begitu nuraninya mengingatkan. pemuda yang siap bertanggung jawab atas cintanya, pemuda yang siap memikul resiko-resiko atas pilihannya. pemuda yang yakin atas Allah yang maha Kaya, dan lamaran saidina ali di jawab dengan ucapan "Ahlan wa Sahlan ya ali" dengan tersenyum kata itu keluar dari bibir mulia sang Nabi. namun saidina ali bingung dengan jawaban rasul itu, apakah itu isyarat di terima atau di tolak, namun dalam hati kecilnya saidina ali siap dan ikhlas kalaupun dia di tolak,,,.
bagaimana jawaban nabi wahai saudaraku kata temannya bertanya,,,,? entahlah jawab ali,, apa maksudmu temannya kembali bertanya,,,? menurut kalian apakah "ahlan wa sahlan " berarti sebuah jawaban ,,,,? ali bertanya pada temannya,,, Rahmat Allah membarkatimu saudaraku,,, itu artinya engkau mendapat dua jawan IYA,, ahlan saja sudah berarti iya, dan ahlan wa sahlan kedua-duanya berarti iya. dan setelah tiba pada waktunya saidina alipun menikahi saidah fatimah dengan menggadaikan baju besinya, .
dan ternyata bukan cuma ali yang memendang rasa cinta yang begitu besar kepada saidah fatimah, , ternyata saidah fatimah pun memendam rasa cinta yang sangat besar kepada saidina ali, namun tidak pernah di perlihatkan nya bagaimana besar rasa kagum dan cintanya kepada ali itu.
pada suatu kisah di ceritakan bahwa setelah mereka menikah saidah fatimah berkata kepada saidina ali,,,
"wahai suamiku Ali, aku telah halal bagimu akupun sangat bersyukur kepada Allah karna ayahku memilihkan aku suami yang tampan, shaleh, cerdas dan baik seperti mu "
ali menjawab " akupun begitu wahai fatimah ku sayang aku sangat bersyukur kepada Allah karna cintaku padamu yang telah lama ku pendam menjadi halal dengan ikatan suci pernikahan ku dengan mu",,,
dengan sangat lembut fatimah berkata,,"wahai suamiku bolehkah aku berkata jujur padamu,,,,? karna aku ingin terjalin komunikasi yang baik di antara kita dan kelanjutan rumah tangga kita,,,"
"tentu saja boleh istriku,,, silahkan aku akan mendengarkan mu,,,"
"wahai suamiku Ali maafkan aku karna sebelum menikah dengan mu, aku telah lama mengagumi dan memendam rasa cinta pada seorang pemuda dan aku merasa pemuda itupun memendam rasa cintanya kepadaku namun akhirnya ayahku menikahkan aku dengan mu. sekarang aku adalah istrimu, kau adalah imamku maka akupun ikhlas melayanimu ,mendampingimu, mematuhimu, dan menaatimu, marilah kita berdo'a bersama-sama membangun keluarga yang di ridhai Allah"
sungguh bahagianya Ali mendengar pernyataan fatimah yang siap mengarungi bahtera kehidupan bersama, satu pernyataan yang sangat jujur dan tulus dari seorang wanita shaleha . tapi ali juga terkejut dan agak sedih ketika mengetahui bahwa sebelum menikah dengannya ternyata fatimah telah memendam perasaan kepada seorang pemuda. Ali agak sedih karena sepertinya fatimah menikah dengannya karna permintaan Rasul yang tak lain adalah ayahnya fatimah, ali kagum dengan fatimah yang mau merelakan perasaannya demi taat dan berbakti kepada orangtuanya yaitu Rasulullah dan mau menjadi istri Ali dengan ikhlas.
namun dikarnakan memang Saidina Ali adalah pemuda yang sangat baik hati, ia memang sangat bahagia telah menjadi suami dari fatimah , tapi karna cintanya karna Allah yang sangat tulus kepada fatimah, hati saidina alipun merasa bersalah jika hati fatimah terluka, karna ali sangat tahu bagaimana rasanya menderita karna cinta dan sekarang fatimah sedang merasakan nya. Ali bingung ingin berkata apa, perasaan di dalam hatinya bercampur aduk. di satu sisi ia sangat bahagia telah menikah dengan fatimah, tapi di sisi lain Ali tahu bahwa hati fatimah sedang terluka, Ali pun terdiam sejenak ia tak menanggapi pernyataan fatimah.
fatimahpun lalu berkata "wahai Ali suamiku sayang, Astaghfirullah, maafkan aku, aku tidak ada maksud ingin menyakitimu, demi Allah aku hanya ingin jujur padamu saat ini engkaulah pemilik cintaku, raja yang menguasai hatiku."
Ali masih saja terdiam , bahkan ali mengalihkan pandangannya dari wajah fatimah yang sangat cantik itu.
melihat sikap ali, fatimahpun berkata sambil merayu ali,,,, "wahai suamiku Ali tak usahlah kau pikirkan kata-kata ku itu, marilah kita berdua nikmati malamindah kita ini, ayolah sayannnggggg,,, aku menantimu ali,,,"
Ali tetap saja terdiamdan tidak terlalu menghiraukan rayuan fatimah, tiba-tiba Alipun berkata , "fatimah, kau tahu bahwa aku sangat mencintai mu, kaupun tahu betapa aku berjuang memendam rasa cintaku demi untuk ikatan suci bersamamu, kaupun tahu betapa bahagianya aku karna kau telah menjadi istriku, tapi fatimah tahukah engkau saat ini aku juga sedih karna mengetahui hatimu sedang terluka. sunguh aku tak ingin orang yang aku cintai tersakiti, aku bisa merasa bersalah jika seandainya kau menikahiku bukan karna kau sungguh-sungguh cinta pada ku. walaupun aku tahu lambat laun pasti kau akan sangat sunguh-sungguh mencintaiku. tapi aku tak ingin melihatmu sakit sampai akirnya kau mencintaiku."
Fatimahpun tersenyum mendengar kata-kata saidina Ali, Ali diam sesaat sambil merenung, tak terasa mata Ali pun mulai keluar air mata, lalu dengan sangat tulus Ali berkata lagi, "wahai Fatimah aku sudah menikahimu tapi aku belum menyentuh sedikitpun dari dirimu, kau masih suci. aku rela menceraikan mu malam ini agar kau bisa menikah dengan pemuda yang engkau cintai itu, aku akan ikhlas, lagi pula pemuda itu juga mencintaimu, jadi aku tak akan khawatir dia akan menyakitimu. aku tak ingin cintaku padau hanya bertepuk sebelah tangan, sungguh aku sangat mencintaimu, demi Allah aku tak ingin engkau terluka,,,,. menikahlah dengan nya aku rela."
Fatimah juga meneteskan air mata sambil tersenyum menatap Ali, Fatimah sangat kagum dengan ketulusan cinta Ali kepadanya , ketika itu juga fatimah ingin berkata kepada Ali, tapi Ali memotong dan berkata, " tapi Fatimah, sebelum aku menceraikan mu, bolehkah aku tahu siapa pemuda yang engkau pendam rasa cintanya itu.,,? aku berjanji tak akan meminta apapun lagi darimu, namun izinkan aku mengetahui nama pemudaitu."
Air mata Fatimah mengalir sangat deras, fatimah tidak kuat lagi membendung rasa bahagianya dan fatimah langsung memeluk Ali dengan erat. lalu fatimah pun berkata dengan tersedu-sedu, "Wahai Ali , demi Allah aku sangat mencintaimu, sungguh aku sangat mencintaimu karena Allah."
berkali-kali Fatimah mengulang kata-katanya, setelah emosinya bisa terkontrol , fatimah pun berkata kepada Ali, "Wahai Ali, awalnya aku ingin tertawa dan menahan tawa seja melihat sikap mu setelah aku mengatakan bahwa sebenarnya aku memendam rasa cinta kepada seorang pemuda sebelum menikah dengan mu, aku hanya ingin menggoda mu, sudah lama aku ingin bercanda mesra bersama mu. tapi kau malah membuatku menangis bahagia. apakah kau tahu sebenarnya pemuda itu sudah menikah."
Ali menjadi bingung , Saidina Ali pun berkata dengan selembut munkin, walaupun sebenarnya ia kesal dengan ulah fatimah kepadanya,"apa maksud mu wahai Fatimah,,? sudahlah tolong sebut siapa nama pemuda itu,,,? mengapa kau mengharapkan nya walaupun dia sudah menikah,,,?"
Fatimahpun kembali memeluk Ali dengan erat, tapi kali ini dengan dekapan yang mesra. lalu menjawab pertanyaan Ali dengan manja, "Ali sayang , kau benar seperti yang ku katakan bahwa aku memang telah memendam rasa cintaku itu, aku memendamnya selama bertahun-tahun , sudah sejak lama aku ingin mengungkapkan nya, tapi aku terlalu takut, aku tak ingin menodai anugerah cinta yang Allah berikan ini , akupun tahu bagaimana beratnya memendam rasa cinta apalagi dahulu aku sering bertemu dengan nya. Kau juga benar wahai Ali cintaku, ia memang sudah menikah, tapi tahukah engkau wahai sayangku, pada malam pertama pernikahannya ia malah di buat menangis dan kesal oleh perempuan yang baru ia nikahi itu."
Alipun masih agak bingung, tapi Fatimah segera melanjutkan kata-katanya dengan nada yang semakin menggoda Ali , "Kau ingin tahu siapa pemuda itu wahai sayangku ,,,? baiklah akan ku beritahu, sekarang ia berada di sisiku, aku sedang memeluk mesra pemuda itu, tapi kok dia diam saja ya,,,,,,??? padahal aku memelukya sangat erat dan berkata manja padanya, aku sangat mencintainya dan akupun sangat bahagia ternyata memang dugaanku benar, ia juga sangat mencintaiku,,,, "
Saidina Ali berkata kepada Fatimah, " jadi Maksudmu,,,,,,,?"
Fatimahpun berkata ,"iyaaa Wahai cintaku, kau benar, pemuda itu bernama Ali bin Abi Thalib sang pujaan hatiku,"
Demikianlah kisah cinta sepasang insan yang sangat taat kepada Allah dan RasulNya, walaupun mereka saling memendam rasa cinta yang sangat dalam satu sama lain, namun mereka tetap berserah diri kepada Allah dan tidak mau untuk saling mengungkapkan perasaan yang mereka pendam, karna mereka takut akan menodai anugrah cinta yang Allah berikan kepada mereka, mereka takut jika mereka mengungkapkan perasaan mereka itu sebelum mereka di halalkan oleh ikatan suci pernikahan, maka perasaan cinta yang suci mereka itu akan berubah menjadi nafsu belaka, dan akan mendapat murka dari Allah,, ,
Subhanallah Maha Suci Allah yang mengatur segala sesuatu yang terjadi pada insan selaku hambaNya
namun bagaimanakah kisah cinta pemuda dan pemudi saat ini, adakah mereka menyerahkan rasa cintanya itu kepada Allah Yang maha Memberi rasa cinta di hati manusia, agar Allah lah yang mengatur pertemuan nya dengan orang yang dia cintai itu,,,
Wallahu'alam,, hanya Allah lah yang tau, dan kita masing-masing yang bisa menjawabnya..
Fatimahpun tersenyum mendengar kata-kata saidina Ali, Ali diam sesaat sambil merenung, tak terasa mata Ali pun mulai keluar air mata, lalu dengan sangat tulus Ali berkata lagi, "wahai Fatimah aku sudah menikahimu tapi aku belum menyentuh sedikitpun dari dirimu, kau masih suci. aku rela menceraikan mu malam ini agar kau bisa menikah dengan pemuda yang engkau cintai itu, aku akan ikhlas, lagi pula pemuda itu juga mencintaimu, jadi aku tak akan khawatir dia akan menyakitimu. aku tak ingin cintaku padau hanya bertepuk sebelah tangan, sungguh aku sangat mencintaimu, demi Allah aku tak ingin engkau terluka,,,,. menikahlah dengan nya aku rela."
Fatimah juga meneteskan air mata sambil tersenyum menatap Ali, Fatimah sangat kagum dengan ketulusan cinta Ali kepadanya , ketika itu juga fatimah ingin berkata kepada Ali, tapi Ali memotong dan berkata, " tapi Fatimah, sebelum aku menceraikan mu, bolehkah aku tahu siapa pemuda yang engkau pendam rasa cintanya itu.,,? aku berjanji tak akan meminta apapun lagi darimu, namun izinkan aku mengetahui nama pemudaitu."
Air mata Fatimah mengalir sangat deras, fatimah tidak kuat lagi membendung rasa bahagianya dan fatimah langsung memeluk Ali dengan erat. lalu fatimah pun berkata dengan tersedu-sedu, "Wahai Ali , demi Allah aku sangat mencintaimu, sungguh aku sangat mencintaimu karena Allah."
berkali-kali Fatimah mengulang kata-katanya, setelah emosinya bisa terkontrol , fatimah pun berkata kepada Ali, "Wahai Ali, awalnya aku ingin tertawa dan menahan tawa seja melihat sikap mu setelah aku mengatakan bahwa sebenarnya aku memendam rasa cinta kepada seorang pemuda sebelum menikah dengan mu, aku hanya ingin menggoda mu, sudah lama aku ingin bercanda mesra bersama mu. tapi kau malah membuatku menangis bahagia. apakah kau tahu sebenarnya pemuda itu sudah menikah."
Ali menjadi bingung , Saidina Ali pun berkata dengan selembut munkin, walaupun sebenarnya ia kesal dengan ulah fatimah kepadanya,"apa maksud mu wahai Fatimah,,? sudahlah tolong sebut siapa nama pemuda itu,,,? mengapa kau mengharapkan nya walaupun dia sudah menikah,,,?"
Fatimahpun kembali memeluk Ali dengan erat, tapi kali ini dengan dekapan yang mesra. lalu menjawab pertanyaan Ali dengan manja, "Ali sayang , kau benar seperti yang ku katakan bahwa aku memang telah memendam rasa cintaku itu, aku memendamnya selama bertahun-tahun , sudah sejak lama aku ingin mengungkapkan nya, tapi aku terlalu takut, aku tak ingin menodai anugerah cinta yang Allah berikan ini , akupun tahu bagaimana beratnya memendam rasa cinta apalagi dahulu aku sering bertemu dengan nya. Kau juga benar wahai Ali cintaku, ia memang sudah menikah, tapi tahukah engkau wahai sayangku, pada malam pertama pernikahannya ia malah di buat menangis dan kesal oleh perempuan yang baru ia nikahi itu."
Alipun masih agak bingung, tapi Fatimah segera melanjutkan kata-katanya dengan nada yang semakin menggoda Ali , "Kau ingin tahu siapa pemuda itu wahai sayangku ,,,? baiklah akan ku beritahu, sekarang ia berada di sisiku, aku sedang memeluk mesra pemuda itu, tapi kok dia diam saja ya,,,,,,??? padahal aku memelukya sangat erat dan berkata manja padanya, aku sangat mencintainya dan akupun sangat bahagia ternyata memang dugaanku benar, ia juga sangat mencintaiku,,,, "
Saidina Ali berkata kepada Fatimah, " jadi Maksudmu,,,,,,,?"
Fatimahpun berkata ,"iyaaa Wahai cintaku, kau benar, pemuda itu bernama Ali bin Abi Thalib sang pujaan hatiku,"
Demikianlah kisah cinta sepasang insan yang sangat taat kepada Allah dan RasulNya, walaupun mereka saling memendam rasa cinta yang sangat dalam satu sama lain, namun mereka tetap berserah diri kepada Allah dan tidak mau untuk saling mengungkapkan perasaan yang mereka pendam, karna mereka takut akan menodai anugrah cinta yang Allah berikan kepada mereka, mereka takut jika mereka mengungkapkan perasaan mereka itu sebelum mereka di halalkan oleh ikatan suci pernikahan, maka perasaan cinta yang suci mereka itu akan berubah menjadi nafsu belaka, dan akan mendapat murka dari Allah,, ,
Subhanallah Maha Suci Allah yang mengatur segala sesuatu yang terjadi pada insan selaku hambaNya
namun bagaimanakah kisah cinta pemuda dan pemudi saat ini, adakah mereka menyerahkan rasa cintanya itu kepada Allah Yang maha Memberi rasa cinta di hati manusia, agar Allah lah yang mengatur pertemuan nya dengan orang yang dia cintai itu,,,
Wallahu'alam,, hanya Allah lah yang tau, dan kita masing-masing yang bisa menjawabnya..
0 komentar:
Post a Comment